Ramadhan ditengah Wabah Covid-19





                          source video : rumaysho.com

Ramadhan tinggal menghitung hari mari persiapkan diri, kita perbanyak amaln niatkan dari sekarang untuk memaksimalkan ibadah di bulan yang setiap hari, bahkan yg setiap detiknya istimewa.

Marhaban Yaa Ramadhan, Marhaban Syahrul Shiyaam
Smoga Allah meridhoi kita, menerima amal ibadah kita dan memberikan keberkahan umur kita untuk smpai pada ramadhan yang sudah tidak lama lagi bersama kita, semoga iman kita makin baik dan terus bertambah baik lagi. semoga pandemi covid 19 ini bisa segera berakhir agar kita bisa merasakan indahnya berkah Ramadhan dengan sempurnah.. Aamiin
“Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi." (HR. Ahmad dalam Al-Musnad 2/385).

Tak terasa bulan suci Ramadhan akan tiba menyapa kita, namun sampai hari ini pandemi covid-19 belum juga berakhir dan menjauh dari kita, sehingga dengan itu memaksa kita untuk beribadah dirumah mematuhi anjuran pemerintah serta menerapkan aturan medis untuk menjaga kesehatan diri, keluarga dan lingkungan kita. Seklipun berat rasanya namun itu yang terbaik untuk kita. semoga dengan keadaan ini, tidak membuat kita surut untuk berlomba-lomba meraih pahala dibulan ramadhan.

Semoga kita tetap beribadah dengan maksimal seperti saat seblum maupun setelah adanya uzur ini, serta memproleh ganjaran yang sama seperti yang Rasulullah shalallahu alaihi wasallam sabdakan : Jika seseorang sakit atau bepergian maka dia dicatat seperti pahala orang yang melakukan amal ibadah dalam keadaan berdomisili dan sehat.'”(HR: al-Bukhari).
Hadis ini diperjelas oleh ulama : “Al-Subki senior berkata dalam al-Halabiyat, “Seseorang yang kebiasaan shalat berjamaah kemudian kesulitan melakukan jamaah ia pun shalat sendirian maka tetap dicatat pahala berjamaah.” (Fathul Bari 6/137)
Hadis di atas menunjukkan bahwa, seorang mendapatkan pahala sempurna dari ibadah yang dia lakukan saat kondisi tidak beruzur bila terpenuhi dua syarat berikut:
Pertama, ibadah tersebut telah menjadi rutinitasnya, baik ibadah sunah ataupun wajib.
Kedua, dia beruzur melakukan rutinitas ibadahnya, baik karena sakit, wabah penyakit, safar atau yang lainnya.
Wallahu a'lam, Al Afwu Minkum...
semoga bermanfaat
------------------------------------------
Video Panduan Ibadah Ramadhan saat pandemi covid 19.
by: rumaysho.com
------------------------------------------
video panduan dibwah dpat diabaikan bila saatnya diterbitkan pernyataan resmi oleh pemerintah yg menyatakan keadaan telah aman dr pandemi covid 19.

untuk panduan Ibadah selama ramadhan bisa langsung di cek diweb : www.rumaysho.com
source 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar