"Teori Big Bang (Al Qur’an dan Astronomi)”


 

Allah Subhanahu wata'ala Berfirman:  

اَوَلَمْ يَرَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْۤا اَنَّ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضَ كَا نَـتَا رَتْقًا فَفَتَقْنٰهُمَا ۗ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَآءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ ۗ اَفَلَا يُؤْمِنُوْنَ

 

"Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulu menyatu kemudian Kami pisahkan antara keduanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman?" (QS. Al-Anbiya 21: Ayat 30)


Penciptaan alam semesta dijelaskan oleh ahli astrofisika secara lua
s menerima fenomena, yang dikenal sebagai 'Big Bang'. Hal ini didukung oleh data observasional dan eksperimental yang dikumpulkan oleh para astronom dan ahli astrofisika selama beberapa dekade. Menurut 'Big Bang', seluruh alam semesta awalnya satu massa besar (Nebula Primer). Lalu ada 'Big Bang' (Pemisahan Sekunder) yang menghasilkan pembentukan Galaksi.

 

Sumber:
Qur’an and Science: Compatible or Incompatible by Zakir Naik.
By: Kajian Pemikiran Islam
Divisi Kajian Ilmiah berkolaborasi dengan Divisi Infokom
HIMMPAS UPI 2021
MUHIBBA!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar