Alat penangkal
petir
Pada saat musim hujan, keadaan udara mengandung kadar air yang
lebih tinggi yang dapat membuat daya isolasinya turun sehingga arus/muatan
listrik lebih mudah untuk mengalir. Petir terjadi ketika elektron di bawah awan
tertarik oleh proton di daratan. Nah muatan listrik yang terakumulasi harus
dalam jumlah yang cukup besar untuk mengisolasi udara. Ketika petir terjadi,
aliran muatan negatif (elektron) mengalir menuju titik tertinggi dimana muatan
positif (proton) telah berkerumun karena adanya tarikan petir tersebut. Koneksi
antara elektron dan proton,terjadi dengan begitu cepat sehingga menyebabkan
sambaran petir.
Tahukah kamu bahwa ada kemungkinan besar setiap rumah atau bangunan
tersambar petir? Ya, meskipun rumah adalah tempat paling aman untuk berlindung
dari hujan dan petir, namun ternyata masih ada risiko bahaya dari fenomena ini.
Apalagi di tengah musim hujan dan banjir seperti saat ini, serangan petir di
tengah badai hujan adalah ancaman alam yang tampak sangat menakutkan. Bahaya
ini pun akan semakin meningkat jika rumah tak dipasangi penangkal petir dan di
dalam rumah terdapat banyak alat elektronik.
Soal alat penangkal petir pastinya akan tertuju pada alat yang
diciptakan oleh seorang ilmuwan dan politikus terkenal, Benjamin Franklin. Alat
penangkal petir menjadi populer, terutama digunakan untuk dipasang pada
gedung-gedung tinggi seperti perkantoran, hotel maupun gedung yang menaungi
perangkat vital. Pada dasarnya penangkal petir bukanlah alat yang rumit dan
memiliki komponen yang komplek. Penangkal petir hanyalah merupakan rangkaian
jalur yang memiliki fungsi sebagai jalan bagi kilatan petir untuk menuju ke
arah permukaan bumi, tanpa merusak benda-benda sekitar yang dilewatinya. Sistem
penangkal petir semacam ini dianggap sebagai penangkal petir konvensional dan
dikenal memiliki 3 bagian terutama, yakni batang penangkal petir, kabel
konduktor serta tempat pembumian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar